Korsleting listrik dari salah satu kamar diduga pemicu kebakaran pada bangunan ruko empat lantai yang dijadikan warteg dan indekos di Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Enam warga tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam kebakaran indekos di Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022). Korsleting listrik dari salah satu kamar diduga pemicu kebakaran pada bangunan ruko empat lantai yang dijadikan warung tegal (warteg) dan indekos itu. Warga sekitar melihat kepulan asap dan api dari lantai 2 ruko pukul 06.30. Mereka berupaya memadamkan api dengan alat pemadam api ringan dan membangunkan penghuni indekos sembari menghubungi petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 100 petugas pemadam kebakaran dengan 20 mobil pemadam kebakaran tiba secara bertahap ke lokasi. Mereka berjibaku memadamkan api dan mengevakuasi korban mulai pukul 06.46 hingga pukul 08.33.
Tiga penghuni indekos mengalami luka-luka setelah melompat dari ruko ke jalan. Mereka dibawa ke puskesmas terdekat. Sementara itu, enam penghuni indekos diketahui tewas setelah upaya pemadaman selesai. Jenazah mereka kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Soekanto atau RS Polri di Kramatjati, Jakarta Timur. Baca juga: Mencari Tahu ke Mana Warga Jakarta Pasca-kebakaran Siti (33), pedagang kaki lima di seberang ruko yang terbakar, melihat kepulan asap dan api dari lantai 2. Api membesar dalam waktu singkat dan merambat ke lantai 3 dan 4. ”Apinya gede, cepat (merambat) ke atas. Ada tiga orang yang melompat dari ruko. (Mereka mengalami) luka bakar dan lecet-lecet,” ujarnya.
Warga setempat tidak mengetahui penyebab kebakaran yang terjadi di kawasan yang terdiri atas banyak ruko itu. Mereka juga tidak mengetahui secara persis siapa saja penghuni indekos tersebut. ”Banyak anak kosannya. Cuma enggak kenal semua. Kayaknya pendatang, bukan warga sini,” kata Siti.
Lantai satu ruko yang dijadikan ruko sudah dipasangi garis polisi. Sementara bangunan di lantai 2 sampai lantai 4 dan tempat konfeksi yang terletak di sebelah ruko tampak menghitam bekas dari kobaran si jago merah.
Data korban Pemilik indekos menyewa ruko tersebut. Lantai satu sebagai akses keluar masuk bagi penghuni indekos dijadikan warteg, sedangkan lantai 2-4 dijadikan indekos dengan 14 kamar. Ketua RW 002 Duri Selatan Ahmad Holili menuturkan, pemilik indekos mendapati kepulan asap dan api dari salah satu kamar yang kosong di lantai 2. Alat pemadam api ringan tak sanggup mengatasi api yang berkobar sehingga dia menggedor kamar penghuni kosan dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
”Saat pendinginan, baru dapat kabar ada korban jiwa (meninggal). Ada lima orang yang berada di lantai 3 dan satu orang di lantai 4,” katanya.
Saat ini, pemilik indekos diperiksa di Polsek Tambora dan data para korban masih dikumpulkan. Sementara itu, kenalan ataupun kerabat penghuni indekos berdatangan ke lokasi kebakaran. Baca juga: Pertama Kalinya Kebakaran Besar Melanda Permukiman Pasar Gembrong Nando (27) asal Palembang, Sumatera Selatan, datang ke lokasi kebakaran untuk mengetahui kondisi Asri dan Alek Candra, kenalannya yang indekos di ruko tersebut. ”Dapat info kebakaran dari Instagram. Sama keluarga diminta cek ke sini. Kami satu kampung,” ucap Nando yang tinggal di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Nando belum tahu pasti apakah dua kenalannya itu menjadi korban tewas dalam kebakaran. Ketua RW 001 menyarankan dia pergi ke Polsek Tambora atau RS Polri di Kramatjati untuk memastikan hal itu.